27 November 2009

Pengetahuan Deklaratif

Pengetahuan Deklaratif

Pengetahuan deklaratif rentangnya sangat beragam, bisa berupa pengetahuan tentang fakta (misalnya, bumi berputar mengelingi matahari dalam kurun waktu tertentu), generalisasi (setiap benda yang di lempar ke angkasa akan jatuh ke bumi karena adanya gaya gravitasi), pengalaman pribadi (apa yang diajarkan oleh guru sains secara menyenangkan) atau aturan (untuk melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pada pecahan maka pembilang harus disamakan terlebih dahulu).

1. Tingkat Aktivitas dalam Jaringan Proporsi

Pengetahuan deklaratif disajikan dalam proposisi-proposisi dan jaringan-jaringan proposisi. Dalam proses penyebaran aktivasi suatu proposisi tertentu yang aktif meneruskan aktivasi ke proporsisi yang berhubungan. Penyebaran aktivasi melandasi banyak proses berpikir.

2. Beberapa Prinsip tentang Perolehan Pengetahuan Deklaratif

Pengetahuan deklaratif baru diperoleh bila suatu proposisi baru disimpan bersama proposisi-proposisi yang berhubungan dalam jaringan proposisi. Proposisi dengan garis terputus-putus, yang berarti bahwa proposisi baru bagi siswa, konsep-konsep proposisi dalam proposisi meransang pemanggilan informasi yang berhubungan.

Gagasan yang terakhir bukan suatu gagasan dari memori jangka panjang atau suatu gagasan yang disajikan oleh stimulus eksternal. Gagasan ini merupakan hasil proses-proses berpikir. Bentuk proposisi yang baru disebut suatu elaborasi, sebab proposisi ini menambah informasi pada informasi yang masuk.

Contoh prinsip tentang perolehan pengetahuan yaitu :

a. Proposisi baru mencambuk pemanggilan pengetahuan melalui penyebaran aktivasi.

b. Proposisi baru dan pengetahuan sebelumnya dapat menstimulasi timbulnya proposisi-propposisi baru lainnya pada diri siswa (proses ini disebut proses elaborasi).

c. Semua proposisi baru (baik yang disajikan maupun yang timbul pada diri siswa) disimpan berdekatan dengan pengetahuan sebelumnya yang diaktifkan selama belajar berlangsung.

  1. Bermakna

Dalam pembelajaran harus terjadi hubungan antara pengetahuan baru dengan pengetahuan sebelumnya. Kita dapat menemukan kasus-kasus di mana para siswa belajar informasi dengan melibatkan hubungan suara yang baru mereka dengar pada suara yang mereka kenal. Jadi, proporsi yang mereka bentuk hanya dengan hubungan suara, tidak dengan arti konseptual.

Makna harus terkandung dalam hubungan-hubungan antara bagian-bagian struktur pengetahuan, apakah itu menyangkut hubungan-hubungan antara proporsisi dan proposisi atau hubungan-hubunganantara prosedur dan proposisi. Belajar pengetahuan deklaratif sinonim dengan pembentukan makna. Bila tidak ada makna dapat dibentuk, maka tidak ada yang dipelajari. Derajat kemaknaan tergantung pada jumlah dan bentukhubungan-hubungan yang terbentuk pada pengetahuan lama dan pengetahuna sebelumnya di mana informasi yang lebih bermakna dapat dipelajari dan diingat lebih baik.

  1. Pemanggilan dan Konsstruksi Pengetahuan Deklaratif

Untuk memperlihatkan hasil pemanggilan, dimana struktur pengetahuan siswa pada akhir proses belajar guru bertanya: ”Apakah efek vitamin C pada sel-sel darah putih?” Pemanggilan akan dimulai waktu siswa mengubah suara dalam pertanyaan guru ke dalam proposisis-proposisi. Konsep vitamin C dan sel-sel darah putihdalam jaringan proposisi akan teraktivasi, dan aktifasi menyebar dari konsep yang satu ke lainnyayang berhubungan.

Karena aktivasi harus menjalani jarak dua kali, dan mengambil wktu dua kal lebih lama untuk meningkatkan seluruh proposisi. Pemanggilan dan konstruksi pengetahuan deklaratif kedua-duanya tergantung pada penyebaran aktivasi. Dalam pemanggilan, aktivasi menyebar dari perangsang-perangsang ke informasi yang berhubungan dan proposisi-proposisi logis beroperasi terhadap informasi ini untuk menghasilkan jawaban.

  1. Elaborasi Pengetahuan Deklaratif

Elaborasi adalah proses penambahan pengetahuan yang berhubungan pada informasi yang sedang dipelajari. Elaborasi memperlancar pemanggilan dengan dua cara. Pertama, elaborasi menyediakan alternatif cara-cara untuk pemanggilan agar aktivasi menyebar. Kedua, elaborasi menyediakan informasi tambahan yang dapat berguna untuk menyediakan informasi tambahan yang dapat berguna untuk mengkonstruksi jawaban.

Brandsford (1985) telah menelitiefek beberapa bentuk elaborasi terhadap penghafalan kalimat-kalimat. Yang dia lteliti pada murid kelas 5 dibagi menjadi 3 kelompok menurut keberhasilannya. Semua murid diberi daftar yang berisi kalimat seperti: ”Orang laki-laki tinggi menggunakan kuas cat”, atau ”orang lapar itu masuk ke mobil”. Setiap kalimat tertuju pada orang yang berlainan lalu anak-anak itu diminta untuk memberikan frasa yang akan menolong mereka untuk mengigat setiap kalimat.Hasil penelitiannya memperlihatkan bahwa untuk setiap kelompok murid yang memberikan frasa yang tepat, lebih mungkin menghafalkan kalimat dengan baik daripada mereka yang memberikan frasa yang tepat. Hal ini menyrankan bahwa elaborasi baik adlah elaborasi yang saling menghubungkan bagian-bagian dari informasi yang dihafalkan.

Stein (1982) bahwa murid-murid yang tergolong berhasul, cukup dan kurang berhasil memberikan secara berturut-turut 70%,46%, dan 30% frasa-frasa yang tepat. Kemungkinannya bahwa murid-murid yang berhasil tergolong murid-murid yang baik di sekolah, sebab mungkin mereka memberikan elaborasi-elaborasi yang baik terhadap materi pelajaran baru.

  1. Organisasi Pengetahuan Deklaratif

Organisasi adalah proses pembagian himpunan informasi menjadi sub-sub himpunan dan penentuan hubungan antara sub-sub himpunan itu. Menurut Reitmen dan Rueter (1980) manusia menggorganisasi informasi secara spontan.

Efek organisasi terhadap menghafal

Organisasi sangat menolong pengigatan informasi. Apakah itu berupa daftar berisi kata-kata benda, cerita, teks pelajaran, data menunjukkan banyak keuntukngan dari organisasi. Pada proses-proses organisasi meningkatkan kemampuan menghafal baik bagi orang dewasa maupun anak-anak. Thorndyke (1977) melakukan penellitian yang lebih sulit dengan mahasiswa-mahasiswa.

Mekanisme organisasi

Organisasi menyediakan hubungan yang ketat dengan informasi yang akan dihafal, sehingga penyebaran aktivasi akan tinggal dalam daerah yang relevan dan memori jangka panjang dan tidak menjauh. Organisasi dapat menahan penyebaran aktivasi dalam derah memori jangka panjang yang relevan, organisasi dapat menyediakan sumber perangsang pemanggilan untuk mencari lebih lanjut dalam memori.

  1. Pertolongan Elaborasi dan Organisasi dalam Pengajaran

Elaborasi dan organisasi memperlancar belajar menghafal kedua proses sedapat mungkin ditingkatkan dalam mengajar, karena setiap orang itu berbeda dalam mengadakan elaborasi secara spontan terdapat informasi sehingga banyak yang dapat dilakukan melaui pengajaran atau materi-materi tambahan untuk meningkatkan penggunaan penggunaan proses-proses elaborasi dan organisasi pada para siswa. Jangan menyajikan materi pembelajaran baru dengan cara yang mengurangi kemaknaannya dan organisasi.

Untuk merangsang organisasi guru dapat memberikan suatu daftar yang berisi garis-garis besar pelajaran (suatu outline). Di mana diminta para siswa untuk memberikan contoh konsep baru suatu outline atau menggunakan kata-kata yang merangsang organisasi. Daftar pertanyaan merangsang proses belajar deklaratif yang tergantung pada imajinasi guru atau perencanaan pelajaran. Beberapa kata-kata atau pertanyaan pada permulaan suatu pelajaran yang memperlihatkan pada para siswa bagaimana materi baru terkait pada materi yang telah mereka ketahui, dapat meningkatkan belajar dan menghafal.

0 komentar:

Posting Komentar